Senin, 13 Desember 2010

Think Twice!!


Pernah nggak sih kamu merasa menjadi orang paling sengsara didunia?

Bangun pagi dan pacarmu pergi bersama alien atau menikah dengan nenek sihir?atau dia mendadak jadi gila, membentur-benturkan kepala ke tembok lalu mati dan kamu pun gigit jari? Aaarrrrgghh..pengen makan bayi rasanya ya girlz…

Keesokan paginya, kariermu mentok atau malah berasa sudah seabad jadi pengangguran? Pengen begini pengen begitu, pengen ini pengen itu, ngga bisa karena isi dompet cuma receipt atm bersaldo Rp.0,-
Berharap dapat rejeki nomplok atau ketemu jin lampu di tengah sawah biar bisa minta kaya, eehhh setelah ketemu, si jin malah cuma bilang “NGIMPI”..huhuhu

Well, SHIT DOES HAPPEN!! And yess it happens everyday.
Aku yakin ketika kamu mengeluh tentang “your shit” orang-orang di kanan kirimu, yang peduli padamu akan menyuruhmu untuk melongok kebawah, melihat orang-orang yang terkena bencana, anak-anak yang kelaparan dan sialnya setiap kamu melihat kebawah yang kamu lihat cuma sepatumu yang sudah mengelupas dan butuh diganti (ups!) dan karena si saldo Rp0,- tadi kamupun makin merana.
Akhirnya, kamu pun memutuskan bertanya kepada Nya, “Tuhan,kenapa ini terjadi padaku?” dan sesaat kemudian Dia pun menjawab “kenapa tidak?”
GUBRAKK!!!

Capek ya membandingkan penderitaan yang kita rasakan dengan penderitaan orang-orang yg tidak kita kenal. Itu akan mudah kalau kita mempunyai rasa empati yang teramat besar…tapi kalau kita mau jujur, manusiawi, bagaimana bisa merasakan derita mereka kalau kita sendiri msh berantakan. Jadi mungkin lbh mudah membandingkan penderitaan kita dengan seseorang yang kita kenal, lebih bagus lagi kalau seseorang itu juga dikenal oleh banyak orang.
Aku sendiri suka membandingan penderitaanku dengan Harry Potter..
Siapa yang tak kenal Harry Potter, popular, pintar, ganteng, penyihir hebat…tapi kalo aku harus bertukar nasib dengannya aku harus berpikir seribu kali.

Sejak bayi, dia sudah tidak mengenal orang tuanya karena dibunuh oleh “you-know-who’,semenjak itu dia masih harus menerima penolakan dari keluarganya dan diperlakukan buruk oleh mereka. Dimasa remajanya dia harus melihat temannya, Cedric mati dihadapannya dan dia sendiri juga nyris mati oleh ‘you-know-who”. Tak lama berselang ayah babtisnya,Sirius Black gantian direnggut darinya ,juga tepat didepan matanya , satu-satunya keluarga yang dimilikinyapun tak tersisa lagi. Setelah itu dia harus menyaksikan Albus Dumbledor, guru yang sangat dia banggakan kagumi dan amat menyayanginya tewas mengenaskan. Satupersatu orang-orang terkasihnya tewas dihadapannya tanpa dia mampu berbuat apa-apa. Belum lagi hari-harinya yang tidak pernah tenang karena terus diburu para pelahap laut dan Voldemort (uuppss…kena kutuk ga ya nyebut namanya). Hanya Ron dan Hermione yang Harry miliki, sahabat yang menemaninya dengan setia.

Kita boleh sedih, kita boleh lemah, menangislah sampai puas, nggak perlu mengingkari derita yang kita rasakan karena itu bukan aib. Dan ingat seperti Harry, kita g pernah sendiri, karena masing-masing dari kira juga punya Ron dan Hermione.

Jadi setiap kali kita merasa sengsara, lihat saja Harry Potter, dia lebih sengsara dari kita.
Masih merasa jadi manusia pang sengsara didunia?? THINK TWICE!!!

Luv…
Brie!,with thousand kisses

1 komentar: