
Dil3ma adalah sebuah novel METROPOP karya Mia Arsjad. Berkisah tentang 3 wanita lajang; Lura, Nania dan Mala. 3 sahabat dengan kisah cinta dan dilema yang berbeda, tapi tujuan mereka cuma satu : MENCARI KEBAHAGIAAN!Saat seorang sahabat menyodorkan novel ini untuk ku baca, kalimat rekomendasinya adalah..." Lu banget, Brie! Baca dan Lu pasti bakal dapet banyak pencerahan"..well..wel..saraf penasaranku langsung cenut-cenut.
Tak perlu waktu lama untuk membuatku melongo, karena dari Bab I pun, aku sudah tau bahwa .." this is my story". Sempat bener-bener melongo ketika mendapati betapa kisah Nania dan pacar geblegnya yang bernama Reva itu begitu miripnya dengan kisahku dulu saat termehek mehek dengan mahluk Alien dari planet Mars sialan itu. Ya ya... nggak bisa juga di sebut "dulu", karena hingga kini pun aku masih fall in to him deeply!
Dari yang aku baca, Nania tetep keukeuh bertahan dengan Reva, yang jelas-jelas terlalu sering bikin nangis daripada bikin ketawa...yang lebih sering nyakitin daripada nyembuhin. Aku juga. Apa itu artinya cinta? tapi lalu ada kalimat yang membuatku sedikit berfikir. Cinta itu tak sama dengan terbiasa. Aku begitu takut kehilangan sosok itu, tapi apakah karena aku memang cinta, atau aku hanya takut kehilangan "kebiasaanku" bersama dia? Dia yang selama ini selalu ada di agenda harian aku, pasti akan aneh rasanya kalo tiba2 agenda itu harus di hapus atau diganti dengan agenda lainnya. Nah, apakah itu yang terjadi padaku? Di novel itu juga ada kalimat lucu," Kita hanyalah sutradara dari skenario rahasia yang dibuat Tuhan. tapi kita tidak pernah tau akhir dari skenario itu, yang bisa kita lakukan hanya bilang ; ACTION! dan CUT!, dan bekal dari Tuhan buat kita adalah ; AKAL dan PERASAAN ". Jadi, dari semua yang telah aku alami, semua air mata, lelah dan sakit hati, sebagai manusia berakal dan berperasaan, seharusnya aku sudah bilang CUT!, tapi toh itu tidak kulakukan, aku masih ingin bersamanya...tapi apa benar karena aku mencintainya? atau karena aku terlalu terbiasa bersamanya?
It's written : Segala sesuatu selalu memiliki akhir. Tapi percayalah, ketika kamu menjumpai sebuah akhir, itu artinya kamu akan menjumpai sebuah awal baru.
Hahaha!!...jadi kapan aku akan menjumpai awal yg baru kalau untuk kisahku yang ini aja aku belum mampu berkata CUT!
I'll make up my mind soon...but not now..later in the right time. Tapi kemudian, kapankan waktu yang tepat itu? kriteria seperti apa yang dibutuhkan waktu untuk menjadi "tepat" ? fyyyuuhh!!
begitu banyak pencerahan...begitu banyak panduan...begitu banyak inspirasi...begitu bayak kata2 pembuka hati....tapi dengan bodohnya aku masih nggak ingin merubah apapun.
---
For all broken hearted ladies in the world..don't be affraid to say CUT!
Brie...
Catatan di atas genteng rumah..
Somehow, kangen ma si Alien Gundul!
Kok niat banget nyatatnya di atas genteng rumah, gak berniat terjun bebas kan Brie? hehe.. piss yo
BalasHapus