Pagi-pagi, seraya berjuntai , kuhirup teh panas, ditemani kicau burung dan kilau embun di dedaunan jambu air*cut!, deskripsi berlebihan hoi, lanjut..*biasanya kusambar bacaan apa saja yang tergolek di rak bawah meja bundar serambi belakang rumah. *kebayang?siiip*
FYI. aku ini lumayan percaya "koinsidensi "/ kejadian yang tampaknya kebetulan semata namun ternyata bermakna/penting secara personal gitu.. yup, semacam cara dari semesta raya bercakap dengan kita, para penghuninya. (Haduh jadi inget, kalau gaya bahasaku mulai begini, Brie bawaannya langsung nyolot, menyambar segepok kertas HVS plus pensil 9B andalanku lalu diulurkannya sembari berfirman,"Udah Gee, kamu gambar aja gih!" hahaha. Iya, lainkali ku upload di sini coret-coretan imajinerku itu deh Brie, janji Pramuka!)
Kali ini tanganku ternyata mencomot buku bersampul ijo tua berjudul merah permen dan putih yang topik nya rada beratz... tapi aku suka ;). Karangan John C.Maxwell. Yes, I luv Team Work! So, here we go...
Berikut cuplikan memorable bacaan random ku pagi ini
Belajar pada Angsa
Kalau Anda melihat kawanan angsa menuju selatan dalam penerbangan musim dingin dengan formasi “V”, mungkin Anda tertarik untuk mengetahui bahwa ilmu telah menemukan mengapa mereka terbang dengan cara itu. Penelitian telah mengungkapkan bahwa sementara setiap angsa mengepakkan sayapnya, tercipta dorongan udara bagi angsa yang langsung berada di belakangnya. Dengan terbang dalam formasi “V”, seluruh kawanan menambahkan paling sedikit 71 persen jangkauan terbang yang lebih besar dibandingkan dengan seandainya setiap angsa terbang sendiri-sendiri. (Orang yang berbagi arah dan rasa kemasyarakatan yang sama sampai ke tujuan lebih cepat dan dengan mudah karena mereka menempuh perjalanan dengan saling memberikan dorongan kepada lainnya.)
Kapan saja seekor angsa keluar dari formasi, tiba-tiba dirasakan tarikan dan perlawanan dari usaha terbang sendirian. Angsa ini dengan cepat kembali ke formasi untuk memanfaatkan daya dorong angsa yang langsung berada di depannya. (Kalau kita sebagai manusia mempunyai pengertian yang sebesar seekor angsa, maka kita akan tetap berada dalam formasi dan demikian pula mereka yang menuju arah yang sama dengan kita.)
Kalau angsa pemimpin menjadi kelelahan, dia menggilir posisinya dalam formasi “V” dan angsa lainnya menggantikan posisinya. (Ada keuntungannya mengambil giliran dalam melakukan kerja keras.)
Angsa membengang dari belakang untuk memberikan dorongan kepada angsa yang di depan agar mempertahankan kecepatannya. (Apa yang kita katakan kalau kita membunyikan klakson dari belakang?)
Dan akhirnya, kalau seekor angsa sakit, atau terluka oleh tembakan dan ketinggalan atau jatuh, dua angsa lainnya meninggalkan formasi dan terbang ke bawah untuk membantu dan melindungi angsa ini. Mereka tetap bersama angsa ini sampai angsa ini bisa terbang kembali atau mati, dan kemudian mereka terbang sendiri atau bersama formasi lainnya untuk mengejar kelompok mereka. (kalau kita mempunyai pengertian angsa, kita akan saling membela lainnya seperti itu.)
Siapa saja yang pertama menyebut orang lainnya “bodoh seperti angsa” tidak mengetahui cukup banyak tentang angsa.
-Tom Worsham-
Kesimpulannya:
T E A M =
T ogether E veryone A ccomplishes M iracles/ M ore
(Bersama) (Setiap orang) (Meraih) (Keajaiban/Lebih)
Stupid like Swan? noooo way!;)
Okay, Team.. let’s get rock!!!! Have a bright day :)
Ps. Brie, buruan nongol hoiiiii, posting! keasikan mojok mulu kamu.. haha